1. jika dijumlah secara Vertikal = 44
2. Jika dijumlah secara Horizontal = 44
3. Jika dijumlah kotak secara Silang = 44
4. Jika dijumlah kotak secara persegi = 44
5. Tidak boleh ada angka yang sama dalam kotak
44
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|




| CLASS | OKTET PERTAMA | SUBNET MAS DEFAULT | PRIVATE ADDRESS |
| A | 1-127 | 255.0.0.0 | 10.0.0.0-10.255.255.255 |
| B | 128-191 | 255.255.0.0 | 172.16.0.0-172.31.255.255 |
| C | 192-223 | 255.255.255.0 | 192.168.0.0-192.168.255.255 |
Setelah
Hiroshima dan Nagasaki luluh lantak terkena bom atom sekutu (Amerika),
Jepang pelan tapi pasti berhasil bangkit. Mau tidak mau harus diakui
saat ini Jepang bersama China dan Korea Selatan sudah menjelma
menjadi macan Asia dalam bidang teknologi dan ekonomi. Alhamdulillah
saya mendapat kesempatan 10 tahun tinggal di Jepang untuk menempuh studi
saya. Dalam artikel sebelumnya saya mencoba memotret Jepang dari satu sisi.
Kali ini, saya mencoba merumuskan 10 resep yang membuat bangsa Jepang
bisa sukses seperti sekarang. Tentu rumusan ini di beberapa sisi agak
subyektif, hanya dari pengalaman hidup, studi, bisnis dan bergaul dengan
orang Jepang di sekitar perfecture Saitama, Tokyo, Chiba, Yokohama.
Intinya kita mencoba belajar sisi Jepang yang baik yang bisa diambil
untuk membangun republik ini. Kalau ditanya apakah semua sisi bangsa
Jepang selalu baik, tentu jawabannya tidak. Banyak juga budaya negatif
yang tidak harus kita contoh
Pernahkah
kita mencoba membuat analisa bagaimana perjalanan hidup dan success
story para pakar dan tokoh-tokoh IT? Apakah mereka sukses karena gelar?
Atau karena hasil karya yang diakui dan dimanfaatkan banyak orang?
Keunggulan yang diperoleh seseorang karena gelar (degree), sertifikasi (certification) dan pengakuan formal, sering saya sebut sebagai keunggulan dejure.
Sedangkan sebaliknya, keunggulan yang diperoleh seseorang karena
pengakuan dan penghargaan publik terhadap hasil karya, produk, dan
perjoeangan yang dilakukan adalah merupakan keunggulan defacto.
Bidang teknologi informasi dan computer science termasuk bidang yang
unik, karena banyak sekali pakar dan tokoh-tokohnya lahir justru karena
kekuatan karakter dan keunggulan defacto, disamping keunggulan dejure.
Bill
Gates, Kevin Mitnik, Richard Stallman, dan Linus Torvald, adalah
nama-nama yang besar karena keunggulan defacto mereka. Orang mungkin
juga lupa bahwa Jerry Yang dan Dennis Ritchie adalah akademisi yang
menguasai dengan baik teori-teori dasar komputasi. Meskipun mereka lebih
terkenal karena pembuat bahasa C dan founder dari Yahoo.Com. Tentu ada
juga orang seperti Andrew S. Tanenbaum yang disamping dia seorang doktor
dan profesor di bidang sistem operasi (dejure), juga sangat terkenal
dengan idenya membuat Minix (defacto). Minix adalah sistem operasi
turunan Unix yang terbuka dan di luar negeri banyak digunakan sebagai
bahan ajar untuk kuliah sistem operasi di universitas-universitas.
Linux
Torvald muda pun terinspirasi oleh Minix sewaktu pertama kali
mengembangkan Linux. Demikian juga dengan William Joy, yang sebenarnya
awalnya seorang akademisi dengan project Unix BSDnya, namun sekarang
lebih terkenal karena dia tokoh dibalik lahirnya Java dan Jini di Sun
Microsystem.


Dari
ratusan tawaran mengajar, seminar, maupun kesempatan bisnis yang mampir
ke saya, sebagian besar datang karena aktifitas saya di dunia maya,
misalnya karena saya founder IlmuKomputer.Com, karena tulisan-tulisan
saya di media cetak, elektronik, atau yang saya share di RomiSatriaWahono.Net, ataupun
karena pendapat saya di milis-milis (defacto). Sebagian lagi datang
karena saya peneliti di LIPI atau karena degree saya (dejure).
Keberhasilan
dan kesuksesan seseorang kadang belum tentu karena penguasaan teknologi
tinggi, lulusan universitas terkemuka, kemenarikan user interface
(baca: tampan atau cantik), kewibawaan, kejeniusan, kepandaian, atau
karena atribut-atribut hebat dan keren yang lain. Banyak jalan untuk
sukses, saking banyaknya jalan, membuat “teknik menjadi sukses” menjadi
sulit untuk dibuatkan formulanya. Kita tentu tidak bisa menduga bahwa
apa yang dilakukan oleh seorang mahasiswa bernama Jerry Yang dengan
mengumpulkan link-link situs, membuat kategori dan fitur pencarian akan
menjadikannya situs portal dan search engine terkemuka di dunia (Yahoo.Com).
Itu adalah sekelumit diskusi di Kuliah Umum Universitas Widyatama
Bandung, dimana saya diminta menjadi pembicara untuk tema “Trend SDM dan
Jalur Karir IT”. Thanks om Alex yang sudah nemenin saya mengarungi tol cipularang
Dia
mengatakan bahwa dia dan Allen, telah membuat BASIC yang dapat
digunakan pada Altair. Tentu saja ini adalah bohong. Bahkan mereka sama
sekali belum menulis satu baris kode pun. MITS, yang tidak mengetahui
hal ini, sangat tertarik pada BASIC. Dan hebatnya dalam waktu 8 minggu
BASIC telah siap diimplementasikan dan bekerja sempurna di Altair.
Setahun kemudian Bill Gates meninggalkan Harvard, dan bersama dengan
Paul Allen mendirikan Microsoft.
Kisah
berbeda datang dari Jerry Yang, yang pada tahun 1990 menjalani program
doktor di Stanford University. Bersama dengan sahabatnya David Filo,
mereka lebih menyukai kegiatan surfing di Internet, daripada aktifitas
dan penelitian program doktor yang mereka ikuti. Mereka mulai
mengumpulkan link situs-situs yang menarik, sampai akhirnya list yang
mereka buat telah menjadi terlalu panjang dan terlalu banyak. Mereka
kemudian membaginya menjadi banyak kategori dan subkategori. Inilah
peristiwa bersejarah yang mengawali lahirlah perusahaan besar bernama
Yahoo!. Yahoo merupakan singkatan dari â€Yet another Hierarchical
Officious Oracleâ€. Awalnya, yang mengakses ke direktori Yahoo! hanya
Yang, Filo, dan beberapa teman dekat mereka di Stanford University.
Namun, dari obrolan mulut ke mulut, orang mengakses ke Yahoo! menjadi
semakin banyak. Mengetahui bahwa orang yang mengakses ke Yahoo! menjadi
sangat banyak, mereka akhirnya menjadikan Yahoo! sebagai bisnis.Â
Bill
Gates, Kevin Mitnik, Steve Jobs, dan William Joy, adalah nama-nama yang
besar di dunia IT karena keunggulan defacto mereka. Orang mungkin juga
lupa bahwa Jerry Yang adalah seorang akademisi yang menguasai dengan
baik teori-teori dasar komputasi. Meskipun dia lebih terkenal karena
sebagai founder dari Yahoo.Com. William Joy yang lulusan the University
of California Barkeley, justru lebih terkenal karena sebagai pendiri
dari Sun Microsystems. Bill Gates dan Kevin Mitnik juga memberikan nyata
bagaimana keunggulan defacto menjadi sesuatu hal yang dominan dalam
terlahirnya sebuah bisnis.
Menariknya
fenomena ini juga dikaji secara mendalam laporan khusus Gartner 2006
(Gartner Predictcs 2006 Special Report), meskipun dengan terminologi
yang berbeda. Diramalkan bahwa pada tahun 2010 pasar kerja para
spesialis IT akan berkurang hingga 40%. Para spesialis (specialist) ini
akan digantikan oleh versatilis (versatilist), yang mampu
mengkombinasikan kompetensi dan keahlian teknis, dengan pengalaman
bisnis dan kemampuan memberikan solusi komprehensif. Dengan degree dan
sertifikasi, kita mungkin akan bisa menjadi seorang spesialis dalam
suatu bidang (keunggulan defacto). Tapi ternyata ini saja tidak cukup,
diperlukan kemampuan verbal, komunikasi memberi solusi dan berhubungan
dengan orang lain (keunggulan defacto). Ini yang disebut dengan seorang
versatilis, dan versatilis bukanlah generalis yang tahu banyak hal tapi
dangkal atau hanya kulit-kulitnya saja.My site is worth$1,055.84Your website value?