Februari 29, 2016

" Pilkades, Dana desa dan Dana Dosa "

By. Pebruari Anto Hutabarat, S.Kom

Desa merupakan pembagian wilayah administratif dibawah kecamatan yg dipimpin oleh Kepala Desa atau kepala kampung. Desa merupakan tempat kehidupan banyak penduduk yg melakukan aktifitas bertani.
Sangat menyenangkan tinggal di desa, selain karna udaranya segar, pemandangannya indah, juga krn budaya didesa masih sangat kental budaya gotong royongnya. Ketika musim mau tanam padi semua masyarakat sama-sama memburu hama tikus demi keberhasilan tanamannya. Juga ketika ada pesta didesa semua masyarakat saling bergotong royong untuk membantu agar pestanya sukses, aman dan tentram. Juga ketika mau musim tanam tiba, masyarakat saling membantu atau ada istilah yg disebut marsidapari. Marsidapari untuk menanam dan membersihkan walaupun kadang sudah makin luntur akibat dr perkembangan jamannya munculnya jetor " traktor" dan komben. Ooaaalaaahhh. Aku bangga bagian dr desa apalagi terlahir di desa Panombeian Bahbane, tumbuh dan berkembang disana, banyak kesan yg tak terlupakan ketika tumbuh disana, bermain bersama " dodak" isitilah dongan dakdanak. Pokoknya desaku memang hebat dan fantastis.
Maju berkembangnya atau mundurnya desa tergantung dari kualitas Pemimpinnya. Kata kawanku. Aku setuju sekali dgn perkataaannya. Maka dari situ selalu aku berkata dgn kawanku Bonggali pun aku dukung yg jadi Kepala Desanya asal dia berkualitas dan berkuantitas serta berintegritas. Pemimpin ituh hrs memiliki solusi bkn memperbesar masalah atau saling menyalahkan. Eme na masak didigagat Ursa, songoni namasa songoni ma tabaen. Bodoh, lugu, bahkan tolol jika seorang pemimpin masih menggunakan konsep itu. Pemimpin itu juga hrs mampu menggali potensi-potensi yg dimiliki desanya baik dlm bentuk material atau bentul SDMnya. Mengapa para sarjana selalu memilih kota menjadi tempatnya berinovasi atau bekerja. Menteri Marwan Japar juga sudah mengatakan dan mengajak untuk memulai membangun bangsa ini dimulai dari desa. Jika desa berkembang maka negara akan maju dan berkembang juga. untuk ituhlah dibutuhkan pemimpin desa yg berkualitas dan berkuantitas. Jgn pernah memandangnya berdasarkan suku, marga, warganya.
Galang do mula ni harajaon. perkataan yg slalu teringat ketika tiba waktunya untuk menentukan kekuasaan. Seseorang yg ingin berkuasa hrs rela saling berbagi. Sehingga membuat segalanya dalam bentuk apa yg sudah dilakukan, terlepas dr kuantitas dan kualitasnya. Seseorang jika sudah mampu " manggalang" maka dia akan bisa menjadi Pemimpin. Oooaaalaahhhh aku sangat tdk setuju. Krn orang yg mampu " manggalang" ituh sudah pasti dr kaum Mayoritas atau berada, sedangkan kaum minoritas pasti akan terabaikan haknya. Tak setuju aku, mudah-mudahan ituh tdk akan berhasil bagi yg menggunakannya. Bukan krn aku dr kaum minoritas. Yg pasti aku sangat tdk setuju. Titik. Aha arroaaaa. Sukaku. Toh juga bukan aku yg menentukan siapa pemenangnya.
Pemerintah saat ini sangat fokus untuk membangun seluruh desa di indonesia, maka dengan ituh pemerintah sangat berharap sekali kualitas pemimpin desa ituh hrs terjamin. Mantap dan mampuni. Omong kosong jika konsep tdk diikuti dgn Dana. Tak jalan ituh. Tapi kita lihat pemerintah memang sangat serius, Dana desa yg begitu besar sudah dikucurkan ke setiap desa. Bagaimana pneggunaannya didesa ituh urusan desa tersebut, semoga dana desa tidak berubah menjadi dana dosa. Hassur akibatnya. Bukan hanya satu orang saja yg dirugikan, bahkan bisa ratusan. Untuk mengawal Dana Desa ituh juga pemerintah telah mengeluarkan pedoman tentang penggunaan dana desa tersebut sesuai dgn Permendes no. 5 yg dikeluarkan melalui kementrian Desa yth Bapak Marwan Japar. Juga dapt mengikuti acuan2 yg telah ditetapkan oleh badan pemerintahan desa tersebut. wajar saja pemerintah menginginkan Pemimpinya yg berkualitas. Supaya tdk banyak yg masuk sel penjara krn kesalah gunaannya.
Ntah kenapa, ntah gara-gara apa, aku ingin sekali Pemimpin Desa ituh datang dari Tokoh Pemuda. Sudah saatnya Pemuda mau dan berani. Pemuda memang krisis akan pengalaman, krn ituh pemuda selalu akan menawarkan hal yg baru atau masa depan bukan masa lalu, Tetapi pemuda juga hrs mau menerima nasehat-nasehat dr kaum tua. Dgn sinergis ini tentu akan terciptanya perubahan yg sangat diinginkan. Oooaaalaaahhhhh. Banyak saya kira pemuda yg berkualitas dan berkuantitas serta berintegritas. Dan hrs diingat bahwa ketika amanat diberikan hrs dijadikan Pengabdian bkn menjadi kediktatoran atau menumpukkan harta. Seandainya saya mendapatkan amanat ituh, aku akan bekerja keras dan selalu menjunjung tinggi aturan-aturan yg ditetapkan bersama. Kuabdikan diriku untuk kemajuan desaku. Kataku lugas, tegas dan spontan. Tapi toh juga bukan saya yg menentukan, hebat kali aku jika bisa saya yg menentukan...
Hoooaayaaammmmmm
Bersambung---------------
Polentyno Girsang Pertahankanlah tradisi itu dg memilih pemimpin yg baik,,!
Rinto Hutabarat
Rinto Hutabarat okeh pak girsang.
Posma Purba Dasuha
Posma Purba Dasuha Ada istilah nya orang institusi lae..." orang yg melawan arus, di pastikan tdk dpt apa2 "

Bagaimana menurut lawei istilah ini...??
...Lihat Selengkapnya
Rinto Hutabarat
Rinto Hutabarat tak peduli kita lawei...saya langsung teringat perkataan Prof JE Saetapy " walaupun kejahatan lari secepat kilat, suatu saatu kebenaran akan mengalahkannya". tinggal nunggu waktunya ituh lawei.